Isu 14 Ribu Orang yang Sudah Meninggal Mempunyai Hak Suara di Michigan Saat Pemilu Amerika Serikat? Begini Faktanya – Hasil dari pemilu di Amerika Serikat memastikan Joe Biden menjadi presiden terpilih dan siap menempati Gedung putih. Pada pemilu kali, Joe Biden mampu mengalahkan Donald Trump. Dalam pemilihan presiden ini, Biden unggul telak mendapatkan sebanyak 214 suara. Setelah hasil pemilu diumukan, ada sebuah postingan facebook yang menyebutjan ada sebanyak 14 ribu orang yang sudah meninggal dunia tetapo masih ikut memberi suara. Disebutkan juga ada 14 ribu orang yang meninggal dunia yang tercatat memberikan suara di Wayne Counry Michigan.
Ternyata setelah diselidiki tautan tersebut mengarah kepada website yang sumbernya tidak valid. Halaman tersebut meminta para penggunannya untuk melakukan verifikasi dengan melakukan penelusuran nama-nama pada pusat informasi pemilu di Michigan. Banyak media yang mencari kebenaran dari isu tersebut melalui mesin pencarian Google. Dari hasil penelusuran mengarahkan ke situs USA Today dengan beberapa artikel yang dipublikasikan pada tanggal 8 November 2020. Di dalam artikel ini, USA today mencoba tautan yang saat ini beredar di media sosial mengenai daftar nama 12 ribu orang meninggal dunia yang masih diberikan hak pilih pada pemilu 2020. Namun, tautan tersebut langsung dihapus oleh pihak facebook.
Mecawi – Kantor Sekertaris Negara Michigan memastikan bahwa berita tersebut merupakan berita bohong. Bisa dipastikan para orang yang sudah meninggal tersebut tidak ikut serta dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020. Surat suara para pemilih yang sudah meninggal tidak dihitung di Michigan, termasuk mereka yang tidak hadir juga. Surat suara ini diterima untuk pemilih yang masih hidup dan bisa direkam dengan cara membuatnya nampak seperti pemilih yang sudah meninggal. Kemiripan inilah yang memunculkan isu tersebut. Sebagai contoh, secara tidak sengaja tercatat sebagai pemilih ternama John Smith Sr , akan tetapi pemilik sebenarnya adalah John Smith Jr. Atau hal ini bisa jadi karena tanggal lahir dan data yang tidak akurat yang ada di dalam berkas pemilih. Kantor Sekretaris Negara Michigan juga menjelaskan bahwa seorang pemilih yang mempunyai tahun lahir 1990 bisa tidak sengaja menulis tahun kelahiran menjadi 1890. Jika ini terjadi, tidak aada seorang yang benar-benar memberikan suara meskipun sudah memenuhi persyaratan.

Selain di Michagan, Media informasi New York Times menemukan sebuah klaim yang salah mengenai pemilh yang sudah meninggal dunia yang mana diberikan hak suara di Virginias, Nevada dan Wisconsin. Unggahan ini mengklaim sebanyak 14 ribu orang yang meninggal mendapat hal suara di Michigan itu adalah salah. Tidak ada bukti yang kuat yang mendukung statement ini. Kantor sekertaris negara bagian Michigan juga sudah membantah melakukan perhitungan suara dari beberapa orang yang sudah meninggal di Michigan.
Baca juga : Masyarakat Michigan Merasa Kecewa Telah Memilih Joe Biden Sebagai Presiden Amerika Terpilih
Beberapa media elektroik lainnya juga mengatakan bahwa ini merupakan berita hoax atau yang disebut juga fake news. Ini merupakan informasi yang salah yang beredar di berita. Bisa disimpulkan bahwa semua pemilihan presiden di Amerika Serikat 2020 murni diikuti oleh semua orang di seluruh penjuru negara Amerika Serikat yang masih hidup dan memiliki hal pilih, bukan orang-orang yang sudah meninggal dunia bisa memberikan hak suara. Di logika saja, orang yang sudah meninggal pastinya tidak bisa lagi hidup kembali untuk menyalurkan hak pilih mereka dalam pemilihan presiden. Jadi, semua berita dan isu yang beredar di facebook merupakan berita hoax belaka yang tidak boleh dipercayai.